Jumat, 09 September 2011

Survivor

The only survivor of a shipwreck was washed up on a small,  uninhabited island. He prayed feverishly for God to rescue him, and every day he scanned the horizon for help, but none seemed forthcoming.

Exhausted, he eventually managed to build a little hut out of driftwood to protect him from the elements and to store his few possessions. But then one day, after scavenging for food, he arrived home to find his little hut in flames, the smoke rolling up to the sky.

The worst had happened; everything was lost. He was stunned with grief and anger. "God, how could you do this to me!" he cried. Early the next day, however, he was awakened by the sound of a ship that was approaching the island. It had come to rescue him. "How did you know I was here?" asked the weary man of his rescuers. "We saw your smoke signal," they replied.

It is easy to get discouraged when things are going badly. But we shouldn't lose heart, because God is at work in our lives, even in the midst of pain and suffering. Remember, next time your little hut is burning to the ground--it just may be a smoke signal that summons The Grace of God.

Kamis, 08 September 2011

A Million Dollar Lesson

.. A cab driver taught me a million dollar lesson in customer satisfaction and expectation. Motivational speakers charge thousands of dollars to impart his kind of training to corporate executives and staff. It cost me a $12 taxi ride.

I had flown into Dallas for the sole purpose of calling on a client. Time was of the essence and my plan included a quick turnaround trip from and back to the airport. A spotless cab pulled up.

The driver rushed to open the passenger door for me and made sure I was comfortably seated before he closed the door. As he got in the driver's seat, he mentioned that the neatly folded Wall Street Journal next to me for my use. He then showed me several tapes and asked me what type of music I would enjoy.

Well! I looked around for a "Candid Camera!" Wouldn't you? I could not believe the service I was receiving! I took the opportunity to say, "Obviously you take great pride in your work. You must have a story to tell."

Rabu, 07 September 2011

Kemarahan

Di buku rekor Guinness 2005, Percy Arrowsmith dan Florence tercatat sebagai suami istri tertua di dunia. Mereka telah menikah selama 80 tahun. Percy berusia 105 tahun, sedangkan istrinya 100 tahun. Namun, keduanya masih saling mencintai. Apa rahasianya? “Sederhana!” kata mereka. “Kami tidak akan pergi tidur sebelum menyelesaikan konflik. Tidak enak tidur membawa kemarahan. Jika bertengkar, kami berusaha saling mengampuni sebelum larut malam, supaya hari itu bisa ditutup dengan ciuman dan genggaman tangan.”

Kemarahan bisa mampir mendadak; ketika kita dicurangi, dituduh bersalah, atau saat melihat ketidakadilan. Jika dipendam, kemarahan ini akan berbuahkan iri hati dan kepahitan. Satu kali ia bakal meledak dan bertindak main hakim sendiri! Maka, nasihatinya adalah untuk berhenti marah dan menyerahkan masalahnya kepada Tuhan. Biarlah Tuhan yang bertindak dan memunculkan keadilan. Kemarahan tidak berguna. Jika disimpan, ia bagai sampah yang membusuki hati.

Apakah Anda sedang marah atau kerap marah? Datangnya marah tak bisa dicegah, tetapi bisa diredakan. Ceritakan kekesalan Anda kepada Tuhan, nantikan Dia bertindak, lalu padamkan amarah Anda sebelum mentari terbenam. Jangan biarkan kemarahan mengotori hati, mematahkan semangat, dan mengganggu waktu tidur Anda!

KEMARAHAN ITU BAGAIKAN KANKER IA HARUS SEGERA DIBABAT SEBELUM MERAMBAT

Bimbang

Suatu saat, seorang peneliti melakukan percobaan dengan ikan untuk mengetahui apakah hewan berdarah dingin bisa kehilangan kepercayaan diri! Kemudian, dia menyediakan sebuah kotak yang tidak terlalu besar, diisi air. Ditengah kotak tersebut diberi pembatas berupa sebuah kaca bening. Di salah satu sisi dimasukkan ikan yang relatif besar dan sangat kelaparan. Dan disisi lainnya, dimasukan beberapa ekor ikan kecil yang cukup untuk dimakan oleh si ikan besar. Karena sudah sangat kelaparan. Ikan besar itu langsung dengan beringasnya berenang dengan penuh semangat untuk melahap ikan-ikan kecil itu. Namun apa yang terjadi? Anda pasti sudah dapat menduganya. Setiap kali ikan Ikan besar itu berenang menghampiri mangsanya, setiap kali itu pula dia menabrak dinding kaca pembatas. Namun rasa lapar yang amat sangat memaksanya untuk terus mencoba, sampai akhirnya dia menghentikan usahanya yang sia-sia tersebut.
Dan…. Menyerahlah dia.

Hidup adalah Pilihan

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur.
Bibit yang pertamaberkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di ataskerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi.
Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”  Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam, “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini,
aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku itu pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? 
Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian. Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

Memang selalu aja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam sikap pesimis, kengerian, keraguan, dan kebimbangan- kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita sering terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup.

Karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak.

Kegagalan Terbaik

Pengalaman adalah guru yang paling brutal dan kejam.
Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja jalanan”.

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda – Soichiro Honda – diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi…

Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.

Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.

Kuliah karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah – pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

“Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,” ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.

Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947,setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” – cikal bakal lahirnya mobil Honda – itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok.

Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi “raja” jalanan dunia, termasuk Indonesia. Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.
Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang ”Raja” jalanan.

5 Resep keberhasilan Honda:
1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.

Memaafkan atau meminta maaf ??

Lebih sulit mana memaafkan atau meminta maaf ?
Mungkin dari 2 kata diatas kita berkata kedua hal itu sulit. Karena memaafkan orang yang telah melakukan kesalahan terhadap kita begitu saja tidak menyenangkan, dan meminta maaf kepada orang lain itu sulit karena terkadang kita tidak mampu mengucapkannya..

Namun jika kita berpikir demikian kita salah, ternyata meminta maaf ataupun memaafkan adalah hal yang mudah, bagian tersulitnya adalah mengakui kesalahan. Andai semua orang bisa jujur dan saling mengakui kesalahannya masing2, masalah seberat apapun pasti akan mudah diselesaikan.

Apa yang membuat kadal hidup lebih dari 10 tahun ?

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang. Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok.

Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun?
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya …. astaga!!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta…cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.

Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan…..
Berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang dikasihi.

Romance

Apa yang pertama kamu pikir waktu dengar kata "Romantis"?
seorang yg bermesraan, seorang pria yang memberikan bunga pada kekasihnya, sepasang kekasih yang mati bersama??
atau apa??

Aku pikir Romantis itu bukanlah hal-hal yang manis dan indah.
Romantis itu bukan apa yang manis dan indah dalam ucapan ataupun sikap..

tetapi,
Romantis itu sebuah ketulusan, seberapa tulus kita mengatakan, seberapa tulus kita melakukan sesuatu buat orang yang kita sayangin..
Itulah Romantis seberapa tulus kita mencintai seseorang..

Itu "Romantis"...

Don't

 Don’t undermine your worth by comparing yourself with others. It is because we are different that each of us is special.

Don’t set your goals by what other people deem important. Only you know what is best for you.

Don’t take for granted the things closest to your heart. Cling to them as you would your life, for without them, life is meaningless.

Don’t let your life slip through your fingers by living in the past or for the future. By living your life one day at a time, you live ALL the days of your life.

Don’t give up when you still have something to give. Nothing is really over until the moment you stop trying.

Don’t be afraid to admit that you are less than perfect. It is this fragile thread that binds us each together.

Don’t be afraid to encounter risks. It is by taking chances that we learn how to be brave.

Don’t shut love out of your life by saying it’s impossible to find. The quickest way to receive love is to give; the fastest way to lose love is to hold it too tightly; and the best way to keep love is to give it wings.

Don’t run through life so fast that you forget not only where you’ve been, but also where you are going.

Don’t forget that a person’s greatest emotional need is to feel appreciated.

Don’t be afraid to learn. Knowledge is weightless, a treasure you can always carry easily.

Don’t use time or words carelessly. Neither can be retrieved. Life is not a race, but a journey to be savored each step of the way.

Selasa, 06 September 2011

Resep Kebahagiaan Hidup

Kita mungkin sering mendengar kata resep, ya itu bahan-bahan untuk membuat sesuatu..
namun kita sering tidak tahu bahan apa yang bisa membuat hidup kecil kita selalu bahagia..
mungkin saja resepnya begini :

1 cangkir kesederhanaan
Pernakah kita sadari bahwa hidup bisa begitu rumit kadang-kadang. Dan kerumitan itu muncul karena kita yang membuatnya, walaupun sebagian besar dari kita sangat ingin untuk menjalaninya se-simple mungkin. Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri setiap kali kita ingin membuat satu keputusan. Bayangkan apa yang terjadi pada diri kita 3 sampai 6 bulan ke depan saat keputusan itu kita buat. Jika memang lebih banyak mengundang dilema, lebih baik ubah ordinat keputusan kita menjadi sesuatu yang sederhana.

1 sendok makan “saat ini”
Jika saja kita mau sadar betapa banyak waktu yang sudah kita buang hanya untuk menguatirkan sesuatu yang belum terjadi, maka kita akan tau ke mana larinya waktu yang terbuang percuma. Karena itu, sekecil apapun aktivitas atau tindakan yang kita jalankan, cobalah untuk menikmati momennya secara penuh. Apa yang terjadi saat ini adalah sesuatu yang nyata. Jadi nikmati dengan sempurna, carpe diem!

1 genggam kesabaran
Banyak diantara kita pasti sering mendengar, “Orang sabar disayang Tuhan.” Mungkin saat mendengarnya kita akan mengernyitkan dahi. Tapi jika memang kesabaran memberi energi positif, mengapa kita harus menolak hal itu dari daftar rutinitas sehari-hari? Saat kita sabar, kita akan bisa berpikir lebih tenang hingga segala masalah bisa terpetakan dengan baik. Dan ini akan memberikan kita jalan keluar yang menguntungkan semua pihak.

½ cangkir senyuman
Sebaris senyuman di wajah akan menyebarkan energi positif dalam diri kita dan orang-orang yang kita jumpai. Sebab senyuman membuat wajah kita terlihat ceria serta menyenangkan. Dan semua orang suka dengan orang-orang menyenangkan.

0 gram kritikan menjatuhkan
Percaya atau tidak, banyak wanita yang tidak bisa memberikan kritikan dengan baik. Alhasil segala bentuk rekomendasi yang disampaikan bernada kritik yang menjatuhkan. Padahal setiap orang berhak mendapat masukan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukannya. Dan masukan akan menjadi motivasi ketika disampaikan dengan baik. Ingatlah bahwa membangun semangat orang-orang di sekitar kita bukan dengan menjatuhkan mentalnya, karena ini bukan siapa yang benar atau salah. Melainkan bagaimana membuat kita semua mengerti pelajaran yang harus diambil dari kesalahan itu.

0 ml iri hati
Jika kita ingin bahagia setiap saat, berhentilah berpikir bahwa apa yang dimiliki orang lain lebih baik dari apa yang kita miliki. Jika kita memang merasa tidak puas dengan apa yang kita lakukan hari ini, ubah strategi untuk mendapatkan situasi yang lebih baik. Ubah keadaan dengan usaha kita sendiri. Dari pada menghabiskan waktu dengan menghitung apa yang orang lain punya, lebih baik menginventarisir strategi-strategi baru untuk sampai pada tujuan dengan kepuasaan atas perjuangan diri.

Takut

Ada sbuah kisah mengenai seorang prajurit muda yang harus maju ke medan perang,
namu dia tidak pernah tahu apa yang harus dia perbuat hingga hanya berdiam diri di benteng pertahanan..
Suatu ketika sang panglima perang, menghampirinya..
panglima : kenapa kau hanya diam disini, sedangkan rekan – rekan mu bersusah payah menghamburkan keringat, menteskan darah nya di medan perang??
prajurit : aku tidak tahu apa yang haru aku perbuat..
panglima : kau hanya perlu maju dan angkat senjatamu, pertaruhkan semua harga dirimu di medan perang.
kau tahu kenapa?
karena hanya itu yang tersisa darimu.. kau harus pertaruhkan semuanya..
prajurit : tapi aku takut..
panglima : tanpa rasa takut, tak ada keberanian..
karena rasa takutlah yang membentuk keberanian..

Berkembang

Pertanyaan baru..
Mengapa kita terlalu takut untuk melakukan sesuatu yang baru?
takut gagal bukanlah alsan kita untuk tidak maju, karena seperti kata pepatah dimana ada kemauan, disitu ada jalan.
jadi mengapa musti takut..